Jenis-Jenis Konjungsi (Konjungsi Berdasarkan Fungsi)

 



Komunikasi, merupakan suatu langkah tepat untuk dapat memperoleh informasi dan juga menyampaikannya. Namun hal tersebut perlu memperhatikan beberapa hal diantaranya adalah struktur penyusunan. Struktur penyusun dalam komunikasi yaitu kalimat. Penggunaan kalimat yang sesuai tentu akan berpengaruh terhadap pemahaman lawan bicara termasuk dengan penggunaan konjungsinya. Konjungsi sendiri merupakan kata hubung yang digunakan untuk menyambungkan antar kata, antar kalimat atau antar paragraph. Berikut ini jenis kata hubung atau Konjungsi Berdasarkan Fungsi

Ditinjau dari segi fungsinya, konjungsi dapat dibagi berdasarkan pengelompokan berikut.

1. Konjungsi Aditif (Konjungsi Gabungan)

Berfungsi untuk menggabungkan kata dengan kata, frasa, klausa, atau kalimat yang kedudukannya setara.
Contoh: dan, lagipula, lagi, serta

2. Konjungsi Pertentangan

Menghubungkan dua kalimat sederajat, tetapi mempertentangkan kalimat tersebut. Biasanya posisi kalimat kedua lebih penting dibandingkan kalimat pertama.
Contoh : tetapi, sebaliknya, padahal, melainkan, sedangkan, akan tetapi, namun.

3. Konjungsi Korelatif

Menghubungkan dua kalimat yang berkaitan, sehingga kalimat akan mempengaruhi atau melengkapi kalimat lainnya.
Contoh: semakin …..semakin, bertambah……bertambah, tidak hanya….tetapi juga…, sedemikian rupa…, kian….. kian, sehingga…, baik…, maupun.

4. Konjungsi Disjungtif (Konjungsi Pilihan)

Konjungsi pilihan menghubungkan dua unsur sederajat dengan tujuan memilih salah satu dari dua hal atau lebih.

Contoh: maupun, baik…baik…, atau, entah…entah…, atau….atau,

5. Konjungsi Kausalitas

Menjelaskan bahwa peristiwa yang satu terjadi akibat sebab tertentu. Setiap kalimat berperan sebagai anak kalimat atau induk kalimat.

Contoh: sebab, karena, sebab itu, dan karena itu

6. Konjungsi Waktu (Konjungsi Temporal)

Menjelaskan hubungan waktu antara dua hal atau peristiwa.

Contoh untuk menghubungkan kalimat tidak sederajat: apabila, seraya, bilamana, hingga, sementara, sejak, selama, ketika, semenjak, bila, sambil, sebelum, sampai, demi, sedari, waktu, setelah, sesudah, tatkala

Contoh untuk menghubungkan kalimat yang sederajat: sebelumnya, sesudahnya

7. Konjungsi Final (Konjungsi Tujuan)

Menjelaskan maksud, tujuan peristiwa, atau tindakan.

Contoh: guna, untuk, supaya, agar

8. Konjungsi Akibat (Konjungsi Konsekutif)

Menjelaskan bahwa suatu peristiwa muncul disebabkan peristiwa lainnya. Bagian peristiwa penyebab diletakkan pada bagian induk kalimat, sedangkan bagian anak kalimat menunjukkan akibat.

Contoh: sehingga, sampai, akibatnya.

9. Konjungsi Syarat (Konjungsi Kondisional)

Menjelaskan jika terjadinya suatu hal disebabkan adanya syarat-syarat yang terpenuhi.

Contoh: Jika, jikalau, apabila, kalau, asalkan, bilamana.

10. Konjungsi Perbandingan

Menghubungkan dua hal dengan membandingkannya.

Contoh: sebagai, seakan-akan, seperti, bak, bagaikan, umpama, sebagaimana, bagai, ibarat,

11. Konjungsi Tak Bersyarat

Menjelaskan jika terjadinya suatu hal tidak membutuhkan syarat tertentu.

Contoh: walaupun, meskipun, biarpun, kendatipun, sekalipun

12. Konjungsi Penjelas (Konjungsi Penetap)

Menghubungkan bagian kalimat terdahulu dengan rinciannya.

Contoh: bahwa.

13. Konjungsi Pembenaran (Konjungsi Konsesif)

Menghubungkan dua hal dengan cara membenarkan atau mengakui suatu hal pada induk kalimat. Di sisi lain, konjungsi ini juga menolak hal yang lainnya pada anak kalimat.

Contoh: walaupun, meskipun, biar, sungguhpun, biarpun, kendatipun, dan sekalipun.

14. Konjungsi Penegas (Konjungsi Intensifikasi)

Menegaskan maupun meringkas kalimat yang sebelumnya sudah disebutkan.

Contoh: bahkan, ringkasnya, misalnya, apalagi, yaitu, yakni, umpama, akhirnya.

15. Konjungsi Urutan

Menyatakan urutan suatu hal.

Contoh: mula-mula, lalu, dan kemudian.

16. Konjungsi Penanda

Menunjukkan penandaan pada suatu hal.

Contoh: misalnya, umpama, contohnya.

17. Konjungsi Pembatasan

Menyatakan pembatasan terhadap sesuatu.

Contoh: kecuali, selain, asalkan.

18. Konjungsi Situasi

Menjelaskan perbuatan yang terjadi dalam waktu tertentu.

Contoh: sedang, padahal, sedangkan, sambil.

 

Demikianlah rangkuman tentang jenis-jenis konjungsi, semoga bermanfaat.

0 komentar:

Posting Komentar

Contact

Layanan Mitra

Bagi anda yang ingin berbagi Informasi dan Pengetahuan dengan Memposting tulisan diblog ini Silakan hubungi Penulis pada alamat yang telah disediakan dibawah

Alamat Penulis:

Kab. Brebes Prov. Jawatengah

Jam Aktif Kerja:

Setiap Hari Pukul 07.30 s.d. 15.00

Surat Elektronik

azizroyandi21@gmail.com

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.